Tips Menjaga Kesehatan Saat Puasa Ramadan di Tengah Cuaca Panas Ekstrem

Surabaya – Ramadan tahun ini bertepatan dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Suhu panas yang meningkat dapat menjadi tantangan bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, terutama bagi mahasiswa dan akademisi yang tetap aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar. Oleh karena itu, menjaga kesehatan menjadi kunci utama agar tetap bugar dan produktif selama bulan suci ini.
Menurut para ahli kesehatan, puasa di tengah cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, hingga penurunan konsentrasi. Namun, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa di kondisi cuaca ekstrem.
1. Pastikan Asupan Cairan yang Cukup
Tubuh kehilangan banyak cairan akibat cuaca panas, sehingga penting untuk memastikan hidrasi yang optimal saat sahur dan berbuka. Konsumsi minimal 8 gelas air per hari dengan pola berikut:
- 2 gelas saat berbuka
- 2 gelas setelah salat Tarawih
- 2 gelas sebelum tidur
- 2 gelas saat sahur
Hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena dapat meningkatkan produksi urin, yang menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan.
2. Pilih Makanan Bergizi Saat Sahur dan Berbuka
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka berperan penting dalam menjaga energi tubuh. Berikut rekomendasi menu yang baik untuk dikonsumsi:
✅ Sahur: Makanan tinggi protein dan serat seperti oatmeal, telur, kurma, dan sayuran untuk menjaga kenyang lebih lama.
✅ Berbuka: Mulai dengan air putih dan kurma, lalu konsumsi makanan tinggi elektrolit seperti buah-buahan segar (semangka, pisang, jeruk), serta makanan kaya karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum.
3. Hindari Aktivitas Berat di Siang Hari
Bagi mahasiswa dan dosen yang masih aktif dalam perkuliahan, mengatur jadwal aktivitas fisik sangat penting. Hindari paparan sinar matahari langsung dan aktivitas berat di siang hari. Jika memungkinkan, gunakan waktu setelah berbuka atau menjelang sahur untuk berolahraga ringan seperti stretching atau jalan santai.
4. Manfaatkan Istirahat dengan Optimal
Tidur yang cukup dapat membantu tubuh tetap bugar selama berpuasa. Hindari begadang yang berlebihan dan usahakan untuk tidur minimal 6 jam sehari dengan membagi waktu tidur setelah Tarawih dan tidur siang sebentar (power nap) selama 15-30 menit di siang hari.
5. Gunakan Pakaian yang Nyaman dan Sejuk
Memilih pakaian yang tepat juga berpengaruh terhadap kenyamanan saat berpuasa. Gunakan pakaian berbahan katun atau linen yang dapat menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap sejuk. Jika beraktivitas di luar ruangan, gunakan topi atau payung untuk menghindari paparan sinar matahari langsung.
Kesimpulan
Puasa di tengah cuaca panas ekstrem memang menjadi tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, tubuh tetap bisa terjaga kesehatannya. Hidrasi yang cukup, pola makan seimbang, manajemen aktivitas, serta istirahat yang optimal menjadi kunci utama agar ibadah puasa tetap lancar dan produktivitas akademik tidak terganggu.
Mari jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan tetap semangat dalam menjalankan aktivitas akademik di Program Studi S3 Ilmu Pendidikan UNESA.
🔗 Kunjungi https://s3ip.fip.unesa.ac.id/ untuk informasi dan artikel menarik lainnya seputar pendidikan dan gaya hidup sehat selama Ramadan! 🌙✨