ChatGPT Mempermudah Proses Bimbingan Disertasi Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan di UNESA

Dr. Gunarti Dwi Lestari, salah satu dosen pembimbing, menyampaikan bahwa ChatGPT memungkinkan mahasiswa memperoleh saran awal terkait literatur, menyusun kerangka konseptual, dan mengembangkan fokus penelitian secara lebih cepat. “Sebelum bertemu pembimbing, mahasiswa dapat menguji idenya terlebih dahulu melalui ChatGPT. Dengan begitu, ketika berdiskusi dengan saya, mereka sudah membawa draf yang lebih matang,” ungkapnya.
Mahasiswa juga merasakan manfaat yang signifikan. Andi Prasetyo, kandidat doktor, menyatakan bahwa ChatGPT mempermudahnya dalam menemukan kata kunci yang tepat saat mencari referensi terbaru. “Saya hanya perlu memasukkan topik yang saya teliti, dan ChatGPT membantu memetakan sumber-sumber yang relevan. Ini benar-benar memangkas waktu yang biasanya habis untuk sekadar mencari literatur,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ChatGPT juga berguna dalam proses evaluasi data. Ketika mahasiswa kesulitan menginterpretasikan temuan awal, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT untuk mendapatkan sudut pandang tambahan. Meski demikian, para dosen tetap menekankan pentingnya berpikir kritis. “Teknologi ini membantu mempercepat langkah awal, tetapi keputusan akhir dan interpretasi data tetap berada di tangan mahasiswa dan dosen,” jelas Dr. Ali Yusuf, dosen pembimbing lainnya.