Musim Hujan dan Puasa Ramadan: Dampaknya pada Mobilitas dan Kegiatan Perkuliahan

Surabaya – Ramadan tahun ini bertepatan dengan musim hujan, yang dapat memengaruhi mobilitas mahasiswa dan kelancaran kegiatan perkuliahan. Hujan deras yang turun pada pagi dan sore hari sering kali menyebabkan keterlambatan ke kampus, kemacetan, hingga gangguan pada aktivitas akademik, terutama bagi mahasiswa yang masih menjalani perkuliahan tatap muka atau penelitian lapangan.
Selain mobilitas yang terganggu, cuaca dingin dan udara lembab juga dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mahasiswa lebih rentan terhadap penyakit seperti flu dan batuk. Bagi yang sedang berpuasa, situasi ini bisa semakin menantang karena tubuh memerlukan energi lebih untuk beradaptasi dengan perubahan suhu. Oleh karena itu, penting untuk memilih pakaian yang hangat dan tahan air, membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung, serta merencanakan perjalanan lebih awal agar tidak terjebak hujan atau kemacetan.
Untuk mengatasi kendala ini, mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal belajar dan perkuliahan dengan memanfaatkan platform digital, seperti e-learning dan diskusi daring jika tidak memungkinkan untuk hadir secara langsung. Selain itu, menjaga asupan gizi dan hidrasi yang cukup saat sahur dan berbuka dapat membantu tubuh tetap fit di tengah cuaca yang tidak menentu.
Meskipun musim hujan dapat menjadi tantangan, dengan persiapan yang baik, mahasiswa tetap dapat menjalani perkuliahan dengan lancar selama Ramadan. Program Studi S3 Ilmu Pendidikan UNESA mendorong mahasiswa untuk tetap disiplin dalam mengelola waktu, menjaga kesehatan, dan beradaptasi dengan kondisi cuaca agar tetap produktif di bulan yang penuh berkah ini.
🔗 Kunjungi https://s3ip.fip.unesa.ac.id/ untuk informasi dan artikel akademik lainnya selama Ramadan! 🌙✨