Rumah Pendidikan Fasilitasi Download Video TikTok sebagai Sumber Pengayaan Materi Belajar
20 Februari 2025 | Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd.
Surabaya – Sebuah terobosan baru dihadirkan oleh Rumah Pendidikan, sebuah lembaga yang aktif mempromosikan inovasi dalam proses belajar-mengajar. Kini, mereka memfasilitasi download video TikTok dan menjadikannya sebagai sumber pengayaan materi belajar bagi para siswa dan pendidik.
Langkah ini muncul dari keprihatinan terhadap minimnya akses pembelajaran kreatif di era digital. Fahmi, koordinator program di Rumah Pendidikan, menjelaskan bahwa TikTok bukan sekadar hiburan semata. “Banyak konten edukatif yang dikemas ringkas dan menarik. Mulai dari eksperimen sains sederhana, tips belajar bahasa asing, hingga pengetahuan umum tentang sejarah dan kebudayaan. Dengan mendownload video TikTok, kami bisa memilah konten berkualitas dan menyusun materi tambahan yang mendukung kegiatan belajar di kelas,” tutur Fahmi.
Agar pemanfaatannya tepat guna, tim Rumah Pendidikan bekerja sama dengan sejumlah relawan guru dan mahasiswa. Mereka mengevaluasi isi konten TikTok sebelum diunduh, memastikan kebenaran fakta serta relevansi dengan kurikulum pendidikan. “Proses ini sangat penting. Kami tidak ingin sekadar menambahkan video ke modul ajar, melainkan juga menyesuaikannya dengan keperluan belajar siswa,” ujar Dr. Widodo, M.Pd., salah satu pengajar yang terlibat.
Rumah Pendidikan juga menyediakan pelatihan singkat bagi pendidik untuk memanfaatkan konten TikTok sebagai media pembelajaran. “Guru diajak memahami cara download video tanpa watermark, menambahkan teks penjelasan, hingga bagaimana menyisipkan diskusi interaktif setelah menonton video. Dengan begitu, siswa tak hanya menonton, tetapi juga aktif berdiskusi dan menganalisis,” ungkap Fahmi.
Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd., peneliti pendidikan digital, menilai inisiatif ini sebagai kombinasi tepat antara era teknologi dan semangat memperkaya bahan ajar. “Generasi saat ini akrab dengan media sosial. Alih-alih melarang, Rumah Pendidikan justru memanfaatkan potensi TikTok untuk mendukung proses belajar. Jika dikelola dengan baik, video pendek bisa menjadi sarana efektif untuk menjelaskan konsep kompleks, memancing rasa ingin tahu, bahkan mendorong kolaborasi lintas mata pelajaran.”
Kehadiran program ini disambut positif oleh berbagai pihak. Orang tua siswa mengaku senang melihat anak mereka lebih antusias belajar. Sementara para guru menilai program ini menambah variasi metode pembelajaran mereka, khususnya dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kelas hibrida.
“Ke depan, kami ingin membuat semacam perpustakaan digital berisi kumpulan video TikTok edukatif yang sudah melalui proses kurasi tim ahli. Dengan begitu, siapapun bisa memanfaatkannya sebagai referensi belajar tambahan,” pungkas Fahmi.
Inovasi yang diusung oleh Rumah Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga pendidikan lain dalam memanfaatkan sumber daya digital secara kreatif. Dengan dukungan berbagai pihak, proses belajar mengajar bisa semakin dinamis, interaktif, dan tentunya relevan dengan perkembangan zaman.