Kuliah Tamu S3 Ilmu Pendidikan UNESA Bersama Prof. Dr. Anik Ghufron Kupas Tuntas Evaluasi Kebijakan Pendidikan Makro

Surabaya, 19 April 2025 — Program Doktor S3 Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan kuliah tamu
dengan tema "Evaluasi Dampak Kebijakan Pendidikan Makro: Pendekatan
Kuantitatif dalam Pengukuran Efektivitas Kebijakan". Acara ini menghadirkan
narasumber utama, Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. dari Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui
Zoom pada pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh mahasiswa S3 serta dosen dari
berbagai daerah di Indonesia. Dalam pemaparannya, Prof. Anik Ghufron menyoroti
pentingnya evaluasi dampak dari kebijakan pendidikan, terutama di tengah
dinamika perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia.
Beliau menggarisbawahi bahwa pergantian menteri
seringkali diikuti oleh perubahan kebijakan yang belum tentu berbasis evaluasi
terhadap kebijakan sebelumnya. "Ganti menteri ganti kebijakan bukan lagi
sekadar pameo, tapi menjadi kenyataan yang kita hadapi. Ironisnya, tidak semua
kebijakan baru disusun berdasarkan kajian mendalam atau data yang akurat,"
tegas Prof. Anik.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Prof. Anik
juga mencontohkan rencana pengembalian sistem penjurusan di jenjang SMA yang
dinilai kurang relevan dan berpotensi diskriminatif terhadap siswa non-IPA.
Beliau menekankan bahwa perubahan kebijakan seharusnya mempertimbangkan hasil
kajian terdahulu dan dilakukan secara objektif, bukan berdasarkan idealisme
sepihak atau tekanan politik semata.
Lebih lanjut, Prof. Anik memaparkan pendekatan
kuantitatif sebagai salah satu metode yang penting dalam mengukur efektivitas
kebijakan. Dengan data numerik dan analisis statistik, pembuat kebijakan dapat
lebih memahami dampak nyata dari kebijakan yang diterapkan, seperti peningkatan
hasil belajar, angka kelulusan, hingga perubahan perilaku belajar peserta
didik.
Diskusi juga melibatkan pertanyaan-pertanyaan
kritis dari peserta, termasuk isu ketidaksesuaian antara kebijakan pusat dan
kebutuhan lokal, peran pemerintah daerah dalam implementasi kebijakan, hingga
kesenjangan kesejahteraan guru sebagai pelaksana kebijakan di lapangan. Salah
satu peserta dari wilayah 3T di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyoroti urgensi
penyediaan air bersih dibandingkan program makan bergizi gratis, sebagai bentuk
refleksi atas perbedaan kebutuhan di setiap daerah.
Acara ini menjadi ruang ilmiah yang kaya akan wawasan, refleksi kritis, dan masukan konstruktif terhadap arah kebijakan pendidikan nasional. Sebagai penutup, Prof. Anik mengajak seluruh civitas akademika untuk terus mendorong kebijakan pendidikan yang inklusif, berbasis data, dan selaras dengan kebutuhan masa depan bangsa.
![]() | ![]() |
Informasi
selengkapnya: 🌐
www.s3ip.fip.unesa.ac.id
📱 Instagram: @s3ilmupend_unesa
📞 Kontak: 0896-7630-0425
📍 Kampus UNESA Lidah Wetan