Khutbah Jumat Bulan Rajab Goes Online: Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan UNESA Pilih ssstiktok sebagai Media Utama
30 Januari 2025 | Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd.
Surabaya – Di tengah semarak bulan Rajab, mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kian memantapkan langkah untuk menyebarkan pesan spiritual secara luas. Melalui pemanfaatan layanan ssstiktok, mereka berhasil mempublikasikan Khutbah Jumat secara daring dan menjangkau publik lintas daerah dan generasi.
Varia Virdaus, salah satu kandidat doktor, berbagi kisah mengenai inisiatif ini. “Kami ingin memastikan bahwa khutbah Jumat pada bulan Rajab, yang menitikberatkan pada persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, dapat diakses oleh siapa saja. Tak sedikit masyarakat yang memiliki kesibukan sehingga tidak sempat berkunjung ke masjid UNESA. Dengan rekaman yang kami unggah, setiap orang bisa tetap memetik hikmah khutbah kapanpun dan di manapun,” katanya.
Prosesnya terbilang sederhana namun efektif. Tim mahasiswa merekam khutbah langsung di masjid kampus, kemudian mengunggah potongan videonya ke TikTok. Setelah itu, mereka menggunakan ssstiktok untuk mengunduh video tersebut dalam format yang lebih fleksibel. Selanjutnya, hasil suntingan final dibagikan ke berbagai platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, hingga grup WhatsApp jamaah.
Fahmi, rekan Varia di Program Doktor Ilmu Pendidikan, menambahkan bahwa fitur ringkasan dan caption singkat turut disisipkan pada setiap potongan video. “Kami ingin setiap orang yang menonton bisa langsung menangkap inti ceramah. Selain itu, kami juga menambahkan referensi dalil atau hadis yang digunakan, sehingga penonton bisa memverifikasi kebenaran dan menelusuri lebih lanjut,” jelasnya.
Dr. Wiwin Yulianingsih, M.Pd., dosen pembimbing yang kerap memantau kegiatan mahasiswa, mengapresiasi kegigihan mereka dalam menyesuaikan metode dakwah dengan tuntutan era digital. “Bulan Rajab memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi dalam tradisi Islam. Dengan pendekatan modern ini, para mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya milik ranah akademik, tetapi juga bisa mewarnai dakwah dan penguatan moral,” tuturnya.
Antusiasme publik pun tak terbendung. Banyak penonton memuji kemudahan memperoleh konten dakwah di media sosial tanpa harus menunggu waktu tertentu. Semangat ini diharapkan terus berlanjut hingga datangnya Ramadhan, bahkan di luar bulan-bulan istimewa. “Teknologi seharusnya menjadi sahabat bagi kegiatan ibadah, bukan halangan. Melalui ssstiktok, pesan kebaikan bisa tersebar lebih cepat dan merata,” tandas Varia.